SEJARAH
Pada tahun lima puluhan, satu-satunya Pendidikan Tinggi di Sulawesi
Utara-Tengah adalah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang ada di
Tondano. Akibat pergolakan di sekitar tahun enam puluhan, lembaga
pendidikan tinggi ini khususnya dan lembaga pendidikan pada umumnya,
tidak dapat menjalankan misinya sebagaimana mestinya, dan setelah
kondisi kembali normal dirasakan kemunduran dalam dunia pendidikan. Atas
inisiatif dari beberapa tokoh pendidikan, maka berdirilah beberapa
Fakultas yang akhirnya berkembang dalam satu lembaga dengan nama
Universitas Sulawesi Utara-Tengah (Unsulutteng).
Perkembangan fakultas-fakultas yang ada pada waktu itu memotivasi
pimpinan universitas untuk membuka Fakultas Teknik. Melalui Rapat Senat
Guru Besar pada tanggal 9 September 1962 dibentuklah Panitia Persiapan
Pembentukan Fakultas Teknik yang juga melibatkan beberapa pimpinan
instansi diluar universitas yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sulutteng,
Kepala Perusahaan Listrik Negara Exploitasi V Sulutteng, Kepala
Perwakilan Direktorat Pertambangan Manado, PT. Shell Indonesia
Perwakilan Manado, dan STM Negeri Manado.
Panitia dalam mengemban tugasnya telah membentuk Tim Kecil untuk
mengumpulkan informasi serta saran dari instansi-instansi seperti
Departemen Perindustrian Rakyat Inspeksi Sulutteng, Inspeksi Pendidikan
Teknik Sulutteng, FKIP Unsulutteng, dan Bank Pembangunan Indonesia.
Dari pengkajian informasi dan saran tersebut, panitia akhirnya mengambil kesimpulan sebagai berikut :
- Dalam membantu pelaksanaan pembangunan di Daerah Sulawesi Utara dan
Tengah, sangat dirasakan kekurangan tenaga teknik dari berbagai
tingkatan.
- Para lulusan SMA di Propinsi Sulawesi Utara dan Tengah harus
berebutan tempat di Universitas / Institut yang jauh jaraknya dari
tempat asalnya, untuk dapat duduk di Perguruan Tinggi Teknik.
- Undang-undang Pendidikan Tinggi No.22 tahun 1961 menghendaki suatu
universitas yang terdiri dari Fakultas Eksakta dan Non-Eksakta dengan
perbandingan 2 : 1.
Disadari juga pada saat itu bahwa hambatan utama adalah keterbatasan
dana, tenaga dan prasarana. Pimpinan Unsulutteng, setelah mendengar
kesimpulan yang disampaikan oleh Panitia serta sadar akan keterbatasan
ini, memutuskan bahwa pada tahun Akademi 1964/1965 dibuka Fakultas
Teknik dalam lingkungan Unsulutteng.
Dengan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 132 tanggal 22 Oktober 1964,
terhitung mulai tanggal 1 September 1964 dinyatakan berdirinya Fakultas
Teknik dalam lingkungan Unsulutteng, yang kemudian dikenal dengan nama
Universitas Sam Ratulangi, dengan satu jurusan yaitu JurusanTeknik
Sipil.
Sejak tahun 1968 semakin terasa kekurangan-kekurangan dalam
memberikan pelayanan akademik kepada mahasiswa yang semakin meningkat
jumlahnya. Untuk mengatasi hal tersebut diadakan program afiliasi dengan
Departemen Teknik Sipil ITB di Bandung, dengan mengirimkan mahasiswa
melanjutkan studi di ITB sesuai tempat yang tersedia. Program ini
berjalan kurang lebih 10 tahun. Sejak tahun 1980 Fakultas Teknik Unsrat
sudah menjalankan program yang menamatkan sendiri lulusannya.
Pada tahun 1976 sangat terasa kebutuhan tenaga madya untuk
menjembatani tenaga sarjana dengan para lulusan Sekolah Menengah sebagai
pelaksana pembangunan di Sulawesi Utara. Melalui studi kelayakan dan
seminar dengan beberapa instansi antara lain Kanwil P & K Sulut, PLN
dan Dinas PU, dan melalui SK Rektor Unsrat No. 873/UM/thn 1977 tanggal 7
Maret 1977, dibuka Program D-III Pendidikan Ahli Teknik (P.A.T) dengan
jurusan Teknik Sipil dan Arsitektur. Setahun kemudian yaitu tahun 1978
dibuka jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro.
Pada tahun 1982, Program Pendidikan Ahli Teknik mendapat persetujuan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui SK Dirjen Pendidikan Tinggi
No. 052/Dj/Kep./1982 tertanggal 17 Nopember 1982. Melalui Rencana Induk
Pengembangan Universitas Sam Ratulangi tahun 1980, direncanakan
penambahan program pendidikan S1 Teknik Arsitektur dalam lingkungan
Fakultas Teknik. Rencana ini dilaksanakan pada tahun 1983 dimana
penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan melalui Proyek Perintis III
Indonesia Timur.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti No.048/Dikti/Kep/1984 tanggal 18 Juli
1984, Program Studi yang ada di Fakultas Teknik Unsrat menjadi :
- Program studi S1 Teknik Sipil
- Program studi S1 Teknik Arsitektur
- Program studi D-III Teknik Sipil
- Program studi D-III Teknik Arsitektur
- Program studi D-III Teknik Mesin
- Program studi D-III Teknik Elektro
Keenam program studi yang ada di Fakultas Teknik berlangsung sampai
dengan tahun kuliah 1988/1989. Melalui berbagai usaha pengembangan
Fakultas Teknik, pada tahun 1993 telah dibuka program studi S1 Teknik
Elektro dan S1 Teknik Mesin dengan berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud No. 511/DIKTI/Kep/1992 dan No.
512/DIKTI/Kep/1992 tanggal 18 Desember 1992.
Pada tahun 1994 Fakultas Teknik mendapat permintaan dari beberapa
instansi teknis pemerintah yang berhubungan dengan pekerjaan rekayasa
dan konstruksi agar dapat menerima karyawannya yang berijazah Diploma
III Keteknikan untuk melanjutkan studi ke tingkat S1 Teknik. Melalui
keputusan Senat Fakultas Teknik pada tahun 1994 di buka progran studi
lanjutan S1 Teknik yang disebut Program Lintas Jalur. Yang dapat
diterima menjadi mahasiswa S1 Teknik melalui program ini adalah mereka
yang berijazah D-III keteknikan setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
Pada tahun 1997 beberapa staf pengajar Fakultas Teknik di Jurusan
Teknik Sipil yang melanjutkan studi ke program Master dan Doktor kembali
setelah menamatkan program belajar mereka. Dengan menguatnya
kualifikasi staf pengajar ini dan juga timbulnya kebutuhan lokal
terhadap pelaksanaan program pendidikan pasca sarjana di bidang teknik
sipil, maka sejak tahun 1997 Fakultas Teknik mulai merintis pembukaan
Program Pendidikan S2 Teknik Sipil dengan mengajukan proposal di
Direktorat Pendidikan Tinggi dan merintis kerja sama dengan Perguruan
Tinggi Keteknikan dalam negeri yang sudah lebih maju.
Pada tahun 1998 Fakultas Teknik maju selangkah lagi. Pemerintah
menyetujui pengembangan Fakultas Teknik Unsrat, yang tadinya hanya 1
(satu) jurusan yaitu Jurusan Teknik Sipil dengan 3 (tiga) jurusan baru,
yaitu : Jurusan Teknik Mesin (SK Dirjen Dikti No.212/DIKTI/Kep/1998 tgl.
3 Juli 1998), dan Jurusan Arsitektur serta Jurusan Teknik Elektro (SK
Dirjen Dikti No.457/DIKTI/Kep/1998 tgl. 18 Desember 1998).
Pada tahun 1999 Fakultas Teknik mengadakan langkah penyesuaian dengan
paradigma baru pelaksanaan pendidikan tinggi, yaitu langkah berupa
optimasi seluas-luasnya terhadap sumber daya yang dimilikinya. Langkah
ini berwujud pengaktifan kembali Program D-III Teknik. Keputusan Rektor
No.145/J-12/KP/1999 tgl. 30 Juni 1999 tentang pengangkatan Tim Pengelola
D-III di Fakultas Teknik Unsrat secara tidak langsung telah menunjukkan
eksistensi dari program D-III ini.
Pada tahun 1999 perintisan pembukaan Program Pendidikan S2 di bidang
Teknik Sipil mendapat saran dari Direktorat Pendidikan Tinggi untuk
mengadakan kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk
dapat dilaksanakan. Tim dari Fakultas Teknik langsung mengadakan
penjajagan kerja sama dengan pihak dari ITB. Penjajagan kerja sama ini
berhasil, sehingga mulai tahun ajaran 2000 Fakultas Teknik bekerja sama
dengan ITB dipayungi oleh Program Pasca Sarjana Unsrat mulai
melaksanakan Program S2 Keteknikan.
Pada tahun 2006, telah diadakan akreditasi program studi S1 di
Fakultas Teknik Unsrat oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT) Departemen Pendidikan Nasional RI. Keempat program studi S1 di
Fakultas Teknik Unsrat mengikuti program akreditasi tersebut dan hasil
serta peringkat akreditasi; A untuk program studi teknik sipil, B untuk
program studi arsitektur, B untuk program studi s1 teknik elektro, dan B
untuk program studi teknik mesin.
Masa akreditasi tersebut di atas telah berakhir pada Mei-Agustus
2011, sehingga ke empat prodi tersebut telah mengajukan rekareditasi
pada tahun 2011 dengan memasukkan dokumen-dokumen borang yang
disyaratkan. Pada bulan awal bulan Oktober 2011 pengumuman hasil
reakreditasi ke empat program studi telah diumumkan melalui Website
Badan Akreditasi Nasional (BAN) Direktorat Pendidikan Tinggi, sebagai
berikut :
- Program Studi S1 Teknik Sipil terakreditasi B
- Program Studi S1 Arsitektur terakreditasi B
- Program Studi S1 Teknik Elektro terakreditasi B
- Program Studi S1 Teknik Mesin terakreditasi C
Hasil dan peringkat akreditasi yang telah diperoleh tersebut berlaku
lima tahun terhitung tanggal terbitnya Surat Keputusan BAN-PT Depdiknas
ybs.
Pada tahun 2008, penyelenggaraan Program Studi S1 Perencanaan Wilayah
dan Kota mendapat ijin Dirjen Dikti melalui surat No. 842/D/T/2008 tgl.
13 Maret 2008. Dalam pelaksanaannya Program Studi baru ini dikelola
oleh Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unsrat.
Pada tahun 2009, penyelenggaraan Program Studi S1 Teknik Informatika
mendapat ijin Dirjen Dikti melalui surat No. 1689/D/T/2009 tgl. 17
September 2009, sehingga penerimaan mahasiswa baru angkatan pertama
dilaksanakan pada tahun ajaran 2010/2011. Dalam pelaksanaannya Program
Studi baru ini dikelola oleh Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik
Unsrat.
Dengan demikian, unit-unit pelaksanaan pendidikan tinggi di Fakultas Teknik Unsrat pada tahun akademik 2011/2012 terdiri dari :
- Jurusan Teknik Sipil
- Program Studi S1 Teknik Sipil
- Jurusan Arsitektur
- Program Studi S1 Arsitektur
- Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota
- Jurusan Teknik Elektro
- Program Studi S1 Teknik Elektro
- Program Studi S1 Teknik Informatika
- Jurusan Teknik Mesin
- Program Studi S1 Teknik Mesin
LAB
PROGRAM STUDI
Visi
Menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, yang mampu melahirkan sarjana yang unggul dalam penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik mesin.
Misi
Melaksanakan proses pendidikan akademik unggulan jenjang S1 di bidang
Teknik Mesin dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk terwujudnya lulusan yang berkualitas, sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja sarjana teknik mesin di tingkat regional, nasional
maupun internasional, dan mampu berpartisipasi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan terutama di bidang teknik mesin.
Tujuan
- Mampu merancang mesin-mesin yang sesuai dengan fungsinya
- Mampu membuat produk dengan aliran proses proses produksi yang sesuai
- Mampu menganalisa jenis sumber energi dan menentukan jumlahnya serta cara mengkonversinya dari suatu mesin
- Mampu menentukan jenis material yang sesuai dengan karakterisasi yang diperlukan serta merubah sifat mekaniknya.
- Mampu mengidentifikasikan, memformulasikan, dan memecahkan masalah
perancangan dan perbaikan sistem yang terdiri dari manusia, material,
informasi, peralatan dan energi.